I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jagung(Zea mays ssp. mays)
adalah salah satu tanaman pangan
penghasil karbohidrat yang terpenting di
dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika
Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Di masa kini, jagung menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung
maizena. Berbagai produk turunan hasil
jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri, seperti bioenergi, industri
kimia, kosmetika, dan farmasi.Dari sisi botani dan agronomi, jagung merupakan tanaman model yang menarik, khususnya di bidang genetika, fisiologi, dan pemupukan. Sejak awal abad ke-20 ia menjadi objek penelitian genetika yang intensif. Secara fisiologi,
tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat
efisien memanfaatkan sinar
matahari. Sebagian jagung juga merupakan tanaman hari pendek yang pembungaannya
terjadi jika mendapat penyinaran di bawah panjang penyinaran matahari tertentu,
biasanya 12,5 jam.
Jagung juga merupakan
suatu tanaman yang memiliki peranan penting dalam industri berbasis agribisnis.
Dan tanaman jagung juga merupakan tanaman semusim, yang bisa di panen 60-80
untuk tahun 2009, Deotan melalui Direktorat Jendral Tanaman Pangan mengklaim
produksi jagung mencapai 18 juta ton. Jagung dimanfaatkan untuk konsumsi, bahan
baku industri pangan, industri pakan ternak dan bahan bakar. Kebutuhan jagung
dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring berkembangnya industri
pakan dan pangan namun hasil produksi tanaman jagung terkadang tidak dapat
memenuhi kebutuhan karena hasil panen yang rendah.
Kendala dalam budidaya
jagung yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara lain adalah
serangan hama. Hama merupakan salah satu kendala utama dalam budidaya
jagung. Banyak jenis hama dilaporkan pada tanaman jagung, namun ada beberapa yang
menjadi hama utama, yaitu yang dapat menimbulkan kerusakan secara ekonomis.
Budi daya jagung kadang
terdapat beberapa hama
dan penyakit yang menyebabkan penurunan hasil panen sampai bisa menyebabkan
kegagalan pada budidaya jagung. Dalam budidaya jagung terdapat hama yang selalu
ada dimanapun dan menyebabkan kerugian secara ekonomi dengan persentase yang
lebih bersar daripada hama lainnya yaitu hama utama jagung.
B. Tujuan
Pengelompokan
hama utama jagung memiliki beberapa tujuan:
1.
Untuk mengetahui
jenis-jenis hama yang menyerang tanaman jagung
2.
Untuk
mengetahui perbedaan hama utama jagung dengan hama yang lain
3.
Untuk
memudahkan dalam mengenali hama utama jagung.
C. Manfaat
Hama utama sangat merugikan dalam budidaya
tanaman jagung, pengelompokan hama utama jagung ini dapat mempermudah dalam pengendalian
hama tanaman jagung, karena kita sudah bisa mengenali hama yang menyerang
tanaman budidaya.
II. PEMBAHASAN
A. Hama
Utama
Hama utama yang terdapat pada tanaman
jagung ada enam hama yaitu lalat
bibit (Atherigona sp.), penggerek batang (Ostrinia furnacalis),
penggerek tongkol (Helicoverpa armigera), pemakan daun (Spodoptera
litura), kutu daun (Aphis sp) dan belalang (Locusta sp.)
1. Lalat Bibit (Atherigona Sp.)
Lalat bibit menyerang tanaman jagung
yang baru ditanam pindah pada lahan. Stadia hama yang merusak tanaman padi
adalah larvanya. Larva lalat bibit berwarna kuning kehijau-hijauan yang tembus
cahaya, berada di bagian tengah daun yang masih menggulung. Larva bergerak di
kebagian tengah tanaman merusak jaringan bagian dalam sampai titik tumbuhdaun.
Klasifikasi hama Lalat Bibit (Atherigona sp.)
Filum : arthropoda
Class :
insecta
Ordo :
Diptera
Family :
Agromyzidae
Genus :
Ophiomyia
Spesies : Ophiomyia
phaseoli
Tanda : terdapat beberapa lalat buah di sekitar lahan
Gejala serangan :Gejala serangan lalat kacang mula-mula terlihat berupa
bintik-intik putih pada kotiledon kemudian berupa berupa alur - alur korokan yang melengkung berwama coklat pada daun pertama dan kotiledon.
Inang utama :
jagung dan kedelai
Inang alternatif : jeruk, jambu
2.
Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis)
Penggerek
Batang (Ostrinia furnacalis)adalah satu hama utama pertanaman jagung yang menyerang bagian batang maupun pangkal tongkolnya. Larvanya membuat saluran-saluran di dalam batang selagi menggerogoti jaringan untuk makanannya, sehingga ia disebut
juga penggerek batang jagung
atau Asian corn borer.
Penyebutan "asia" digunakan untuk membedakannya dari penggerek batang
jagung di kawasan beriklim sedang.
Klasifikasi hama Penggerek
Batang (Ostrinia furnacalis)
Kingdom : Animal
Filum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Crambidae
Genus : Scirpophaga
Spesies : S. Innotata
Tanda:
Gejala serangan : adanya lubang kecil pada daun, lubang gorokan pada batang,
bunga jantan (tassel), pangkal tongkol
sehinggamenyebabkan batang dan tassel mudah patah serta kerusakan pada tumpukan
tassel.
Inang utama : jagung dan padi
Inang alternatif : -
3.
Penggerek Tongkol (Helicoverpa Armigera)
Penggerek
tongkol Helicoverpa armigera mulai muncul di pertanaman pada fase
generatif 43-70 hari setelah tanam. Ngengat H. armigera aktif pada malam
hari,ngengat betina meletakkan telurnya secara tunggal pada umur tanaman 45-56
hari setelah tanam bersamaan dengan munculnya rambut tongkol, dan mampu
bertelur 600-1000 butir. Telur baru menetas setelah 4-7 hari. Stadia pupa ada
di dalam tongkol, siklus hidupnya berkisar 36-45 hari (Kalshoven,1981).
Kehilangan hasil yang disebabkan serangan H. armigera dapat mencapai
10%.
Klasifikasi hama Penggerek
Tongkol (Helicoverpa Armigera)
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Noctuidae
Genus : Helicoverpa
Spesies :
Helicoverpa
Gejala
serangan : Imago betina akan
meletakkan telur pada silk (rambut)
jagung dan sesaat setelah menetas larva akan
menginvasi masuk kedalam tongkol dan akan memakan biji yang sedang mengalami
perkembangan.
Inang
utama : jagung
Inang
alternatif : -
4.
Pemakan Daun (Spodoptera litura)
Pemakan Daun (Spodoptera litura)merupakan
salah satu jenis hama daun kedelai yang sangat penting. Kehilangan hasil akibat
serangan hama ulat grayak ini dapat mencapai 80%, bahkan puso jika tidak
dikendalikan. Ulat pemakan daun kedelai Spodoptera litura pada umumnya
dikenal dengan nama/sebutan Ulat Grayak.
Klasifikasi hama Pemakan
Daun (Spodoptera litura)
Kerajaan
: Animalia
Phylum
: Arthropoda
Kelas
: Insekta
ordo
: Lepidoptera
famili
: Noctuidae
genus : Spodoptera
spesies : Spodoptera litura
Tanda : terdapat telur
diletakkan pada bagian daun
Gejala serangan : merusak daun dengan meninggalkan
sisa-sisa epidermis
bagian atas/transparan dan tinggal tulang-tulang daun
saja.
Inang utama : jagung dan kedelai
Inang alternatif : cabai, kubis, padi, jagung,
tomat, tebu, buncis, jeruk,
tembakau, bawang merah, terung, kentang,
kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah), kangkung, bayam, pisang, tanaman hias
juga gulma Limnocharis sp., Passiflora foetida, Ageratum sp.,
Cleome sp., Clibadium sp. dan Trema sp.
5.
Kutu Daun (Aphis sp)
Kutu daun
(Aphis sp.) adalah salah
satu hama bagi beberapa komoditas tanaman
hortikultura. Kutu yang panjang tubuhnya antara 1 sd 2 mm ini, memiliki warna
tubuh yang bervariasi tergantung pada spesies dan lingkungan hidupnya. Warna
tersebut antara lain kuning, kuning kemerah-merahan, hijau, hijau gelap, hijau
kekuning-kuningan, dan hitam suram.
Klasifikasi hama Kutu
Daun (Aphis sp)
Kingdom : Animalia
Phylum
: Arthropoda
Kelas
: Insekta
Ordo
: Hemiptera
Famili
: Aphididae
Genus
: Myzus, Aphis, Toxoptera
Spesies
: Aphis gossypii
Tanda :
Serangan kutu daunn dimulai dari permukaan daun bagian
bawah,
pucuk tanaman, kuncup bunga, dan batang muda. Dan kadang kali kutu daun juga dapat
berperan sebagai vektor pembawa virus penyebab beberapa penyakit tanaman.
Gejala serangan : kutu daun menyerang dengan cara menghisap cairan
tanaman
pada
bagian pucuk daun tanaman sehingga menyebabkan bentuknya abnormal dan keriting
Inang utama : cabai, tomat, jagung.
Ianag alternatif : kapas, kentang, apel, jeruk,
bawang merah.
6.
Belalang (Locusta Sp.)
Belalang (Locusta Sp.) adalah
jenis belalang besar yang paling tersebar di dunia, dan merupakan satu-satunya
spesies anggota marga Locusta. Serangga hama ini dapat dijumpai di
seluruh Dunia Lama yang beriklim agak hangat, mulai dari Afrika, Asia, Australia, sampai Selandia Baru. Dulu banyak ditemukan di Eropa namun
sekarang jarang. Terdapat banyak anakjenis dikenal karena persebarannya yang
luas.
Klasifikasi hama Belalang
(Locusta Sp.)
Kingdom
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Orthoptera
Subordo
: Caelifera
Famili
: Acrididae
Subfamili
: Oedipodinae
Genus
: Locusta
Spesies
: Locusta migratoria
Tanda : terdapat beberapa
serangga belalang di lahan jagung
Gejala resangan : Hama ini menyerang terutama di bagian daun, daun
terlihat
rusak karena serangan dari belalang tersebut, jika
populasinya banyak serta belalang sedang dalam keadaan kelaparan, hama ini bisa
menghabiskan tanaman jagung sekaligus sampai tulang–tulang daunnya.
Inang
utma : padi, jagung kedelai
Inang
alternatif : Alang-alang, gelagah,
sawi, kubis daun.
III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jagung (Zea mays
L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain padi dan
gandum Sebagai sumber karbohidrat utama. Dalam budidaya tanaman jagung tidak
dapat terlepas dari yang namanya OPT yang akan mengganggu hasil produksi
terutama hama utama yang dapat menyebabkan kerugian lebih besar di bandingkan
dengan serang hama yang lain. Untuk itu pengenalan hama utama jagung snagat di
perlukan dalam melaksanakan budidaya jagung.
B. Saran
Pengendalain
hama bisanya selalu di kaitkan dengan bahan-bahan kimia yang bisa menyebabkan
kerusakan pada lingkungan. Pengendalian hama sebaiknya di lakukan secara
terpadu dengan memanfaatkan lingkungan sebagai pengendaliannya, seperti dengan
menggunakan musuh alami atau dengan bahan-bahan organik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar